Infrastruktur Jaringan Komputer
Untuk membangun sebuah jaringan komputer
maka diperlukan sebuah jaringan komputer, diperlukan hardware untuk
infrastrukturnya. Hardware yang dibutuhkan antara lain :
-Ethernet Card (NIC) adalah interface komunikasi data dalam sistem
jaringan komputer. Kecepatan rate datanya beragam yaitu 10/10 Mbps, 10/100 Mbps, dan yang
terbaru 100/1000 Mbps.
-Kabel UTP yaitu kabel jaringan komputer.
Penggunaannya maksimal 100 meter, jika lebih harus dipasang repeater (penguat
sinyal data). Pengurutan warna kabel UTP dibedakan menjadi dua macam, yaitu
model straight dan crossover. Model straight digunakan untuk hubungan PC ke
Hub. Dan model crossover digunakan untuk hubungan PC ke PC.
-Hub / Concentrator atau Switch adalah
sebuah repeater dengan banyak port (multi port).
-Router adalah hadware yang berfungsi untuk
menghubungkan dua network atau lebih yang berbeda network id atau
arsitekturnya.
-Komputer standar yaitu hardware yang
berfungsi untuk menjalankan sistem operasi dalam sistem jaringan komputer.
-Modem adalah modulator de modulator yang
berfungsi untuk mengubah informasi data digital ke analog atau sebaliknya.
-Hardware wireless jika ingin menggunakan
Wifi, maka perlu dipasang Hardware wireless, antara lain adalah Access Point,
Router Wifi, PCI Wifi atau PCMCA.
-Repeater, perangkat untuk memperkuat sinyal
dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen LAN dan memancarkannya kembali
dengan kekuatan yang sama dengan signal asli pada segmen kabel LAN yang lain.
-Bridge, Perangkat untuk memisahkan jaringan
yang luas menjadi sub jaringan yang lebihkecil, bridge juga digunakan untuk
menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda.
JENIS-JENIS JARINGAN KOMPUTER
Dalam jaringan Komputer klasifikasi khusus
atau pembagian menurut luas cakupannya, beberapa klasifikasi dalam jaringan
Komputer menurut luas cakupan dan teknologi yang digunakannya ada 3 jenis
jaringan komputer yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi
oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti
sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak
jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer
biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan
perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai
perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke
dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu
biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di
bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain
aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer
lainnya.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang
lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini
jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan LAPAN Bandung
dimana beberapa Stasiun Pengamat Dirgantara di daerah jawa barat dihubungkan
antara satu dengan lainnya.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan
yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah
laut sebagai contoh keseluruhan jaringan LAPAN Bandung dan Stasiun Pengamat
Dirgantara yang ada di Indonesia . Stasiun Pengamat Dirgantara yang ada di
Pameungpeuk bisa menghubungi Stasiun Pengamat Dirgantara yang berada di Biak,
hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks,
menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam
Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan
WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang
berbeda satu diantara yang lainnya.
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi pada dasarnya adalah peta dari
sebuah jaringan,dimana topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung
sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi
jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical
topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik
menjelaskan bagaimana susunan dari kabel, komputer dan lokasi dari semua
komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana
informasi atau aliran data dalam jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai
adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).
Topologi BUS
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan
secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus.
Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua
arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh
atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau
interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum
digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem
jaringan komputer.
Topologi BUS mempunyai karakteristik
jaringan sebagai berikut :
Node – node dihubungkan secara serial
sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
Sangat sederhana dalam instalasi, karena
hanya menghubungkan antar simpul saja.
Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya
dibutuhkan kabel dan connector yang harganya tidak terlalu mahal / murah).
Paket-paket data saling bersimpangan pada
suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan
akan semakin turun sebab sering terjadi collision.
Tidak diperlukan hub, yang banyak
diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
Problem yang sering terjadi adalah jika
salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh
node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial
(jenis yang palingmurah).
Keuntungan Topologi Bus
Jumlah Node tidak dibatasi, tidak seperti
hub yang dibatasi oleh jumlah dari port (misal : 16 port untuk 16 node) .
Kecepatan pengiriman data lebih cepat,
karena data berjalan searah.
Lebih mudah dan murah jika ingin menambah
atau mengurangi jumlah node, karena yang dibutuhkan hanya kabel dan konektornya
saja
Kekurangan Topologi BUS
Jika lalulintas data yang diolah terlalu
besar dapat mengakibatkan kemacetan.
Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal
pada pemasangan jarak jauh.
Jika salah satu node mengalami kerusakan,
maka jaringan tidak dapat beroperasi.
Fajar Subhiyanto
Nita Nursaevah
Sofiaturochmah
Siska Wulandari